Biografi Soekarno Ir. Soekarno yang akrab dipanggil Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Soekarno Lahir dari pasangan Raden Seokemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ayah Soekarno adalah seorang guru. Raden Soekemi bertemu dengan Ida Ayu ketika dia mengajar di Sekolah Dasar Pribumi Singaraja, Bali. Soekarno Kecil jarang menghabiskan waktunya bersama kedua orang tuannya. Sewaktu kecil, beli au tingga l bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna . Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik" . Pendidik
Postingan
Menampilkan postingan dari November, 2014
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Konflik dan Negosiasi Konlifk adalah pertentangan antara kedua belah pihak atau lebih yang dimana salah satu pihak merasa dirugikan terhadap pihak lain. Apabila didalam sebuah kelompok terdapat konflik, maka harus diadakan negosiasi agar menyelesaikan konflik tersebut. Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat masing-masing pihak yang terlibat merasa dirugikan satu sama lain. Cara ini dilakukan untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal. Di dalam negosiasi ada prosesnya. Yaitu: 1. Persiapan & perencanaan Sebelum melakukan negosiasi, kita harus menenutukan apa tujuan kita bernegosiasi, memprediksikan hasil yang akan kita diperoleh, dan apa yang akan kita tuntun atau bahas di negosiasi. 2. Penentuan aturan dasar Yaitu menentukan aturan-aturan dan prosedur dasar dengan pihak lain untuk negosiasi. 3. Klarifikasi & justifikasi Yaitu kedua belah pihak menguatkan, mengklarifikasi atau mempertahankan, dan menjustifikasi tunt
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komunikasi dan Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan keputusan lebih baik dilakukan secara kelompok daripada secara individu. Karena kalau secara individu, keputusan yang diambil belum tentu tepat atau diterima dengan semua anggota. Kalau secara berkelompok pasti semuanya akan menerima, meskipun memerlukan waktu yang lama. Untuk mengambil sebuah keputusan, tentunya diperlukan komunikasi untuk pengambilan keputusan. Seperti mengeluarkan pendapatannya untuk suatu acara yang akan dilaksanakan dan seperti memberikan suaranya setuju atau tidak terhadap akhir keputusan bersama. Komunikasi adalah "suatu proses d i mana seseorang atau beberapa orang, kelompok , organisasi , dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Dalam sebuah kelompok pasti terdapat komunikasi antar anggota. Komunikasi dalam kelompok harus efektif, agar pesan yang diberikan dari ketua ke anggota yang paling bahwa sampai da